MAMUJU [CYBERMERAHPUTIH.CO.ID] – Wakil Gubernur Sulawesi Barat, H. Salim S Mengga, menegaskan bahwa ketahanan pangan bukan sekadar urusan teknis, melainkan persoalan strategis yang erat kaitannya dengan harkat, martabat, dan kedaulatan bangsa.
Hal itu disampaikan Salim saat memberikan sambutan dalam agenda pemerintah daerah yang membahas penguatan sektor pangan di Sulbar. Ia menekankan bahwa isu pangan harus dipandang sebagai fondasi utama pembangunan, sebab menentukan daya tahan suatu bangsa dalam menghadapi tantangan global.
“Ketahanan pangan adalah persoalan strategis. Ini bukan hanya soal ketersediaan bahan makanan, tetapi juga tentang kemandirian dan martabat bangsa,” tegas Salim dalam keterangannya, Kamis 18/9/2025.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 81 Tahun 2024 hadir sebagai pedoman nasional untuk mempercepat penganekaragaman pangan. Melalui regulasi tersebut, Indonesia diharapkan tidak hanya bergantung pada komoditas tertentu seperti beras dan gandum, tetapi mampu mengoptimalkan potensi pangan lokal yang melimpah.
“Sulawesi Barat memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Potensi ini harus dimaksimalkan agar masyarakat dapat mengakses pangan sehat, terjangkau, dan berkelanjutan. Inilah cara kita memperkuat kemandirian sekaligus menekan ketergantungan pada impor,” ujarnya.
Salim juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, baik pemerintah, pelaku usaha, akademisi, hingga masyarakat, untuk mengubah pola konsumsi dan membangun kesadaran bahwa diversifikasi pangan adalah bagian dari menjaga kedaulatan bangsa.
Dengan langkah tersebut, ia optimistis Sulbar mampu menjadi salah satu daerah pionir dalam mendukung visi ketahanan pangan nasional, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. (CP)


 
					






 
						 
						 
						 
						 
						