TORAJA UTARA, CYBERMERAHPUTIH.CO.ID — Aktivis Toraja Transparansi, Roland, menyoroti sikap Pemerintah Daerah Toraja Utara yang dinilai kurang peka terhadap keberadaan lahan milik warga yang selama ini digunakan sebagai akses jalan menuju sejumlah kantor dinas di Panga’.
Menurut Roland, lahan tersebut adalah milik rumpun keluarga Ratte Salurante yang akrab disapa Nek Belo. Selama bertahun-tahun, keluarga itu merelakan tanahnya dijadikan jalur menuju perkantoran tanpa menuntut sewa ataupun ganti rugi.
“Setahu saya, lokasi tersebut memang milik rumpun keluarga Ratte Salurante. Sekian lama mereka membiarkan tanahnya dipakai sebagai jalur atau akses menuju kantor beberapa dinas di Panga’ tanpa embel-embel sewa atau ganti rugi. Mestinya Pemda peka. Namun yang saya lihat, selama ini Pemda terkesan kaku dalam menyikapi hal seperti ini,” tegas Roland saat dikonfirmasi melalui Via Telfon (WhatsApp), yang juga dikenal sebagai salah satu tokoh pemuda Toraja Utara, Sabtu 9 Agustus 2025.
Roland menilai, pemanfaatan lahan warga untuk kepentingan publik tanpa adanya perhatian maupun kompensasi adalah bentuk pengabaian. Ia mendesak Pemda untuk mengambil langkah bijak yang tidak hanya mengedepankan kepentingan administrasi, tetapi juga menghargai hak dan pengorbanan masyarakat.
“Kalau Pemda bisa menganggarkan hal-hal lain, semestinya tidak sulit memberikan apresiasi yang layak kepada warga yang lahannya digunakan untuk fasilitas publik. Ini soal kepekaan dan penghargaan,” ujarnya. Cp*