JAKARTA, CYBERMERAHPUTIH.CO.ID – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menegaskan peran vital pemerintah daerah (Pemda) dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan produktivitas nasional. Menurutnya, keberhasilan pembangunan nasional tak lepas dari kinerja Pemda dalam sistem pemerintahan semi-desentralisasi.
“Kalau pusat saja yang bekerja tanpa didorong oleh mesin daerah yang juga bekerja full, mungkin hasilnya tidak akan maksimal,” tegas Tito pada Peluncuran Master Plan Produktivitas Nasional 2025-2029 di Kantor Bappenas, Jakarta, Selasa (7/10/2025).
Dokumen master plan tersebut, kata Mendagri, menjadi acuan penting bagi Kemendagri dalam pembinaan dan pengawasan Pemda. Ia mengapresiasi Bappenas yang telah merumuskan cetak biru produktivitas nasional.
Tito menekankan pentingnya efisiensi dan optimalisasi belanja daerah agar anggaran tidak terbuang percuma. Ia mencontohkan Kabupaten Lahat yang mampu mengalihkan efisiensi anggaran untuk membangun sistem irigasi pertanian.
Selain itu, pengendalian inflasi juga menjadi prioritas. Kemendagri secara konsisten memimpin rapat mingguan dengan seluruh Pemda untuk memantau dan menekan inflasi. Target pemerintah adalah menjaga inflasi di angka 2,5 persen ±1 persen. Data BPS per 1 Oktober 2025 mencatat inflasi nasional year on year sebesar 2,65 persen.
Mendagri mendorong Pemda mengembangkan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) tanpa membebani masyarakat kecil, termasuk melalui digitalisasi pajak dan retribusi. “Dengan digitalisasi, penerimaan daerah bisa lebih transparan dan akuntabel,” ujarnya.
Ia menambahkan, data kependudukan Dukcapil dapat menjadi fondasi e-government nasional. “Kami sudah siap kalau mau digabung menjadi platform utama untuk e-government,” tegasnya.
Dalam forum tersebut, Tito juga menekankan pentingnya peran swasta dan UMKM dalam perekonomian daerah. Ia mencontohkan DIY yang mampu bertahan di masa pandemi berkat UMKM, serta Pemprov Kepri yang berhasil membuka peluang ekspor pangan ke Singapura.
“Hilirisasi pertanian, perkebunan, dan perikanan penting agar kita tidak hanya menjual bahan mentah,” jelasnya.
Sebagai terobosan, Mendagri mengusulkan pemberian Productivity Award dengan insentif keuangan bagi Pemda berprestasi. Menurutnya, penghargaan ini akan memacu inovasi dan daya saing daerah.
Acara tersebut juga dihadiri Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Sekjen Asian Productivity Organization Indra Pradana Singawinata, serta pejabat terkait lainnya. (CP)









